Glaxy Zone: darimana air di bumi ini?

darimana air di bumi ini?


Darimana Asal Air di Planet Bumi?

Sebagaimana kita ketahui sebanyak 3/4 permukaan Bumi adalah lautan air. Pertanyaannya adalah darimana asal air di Bumi? Ada pendapat yang mengatakan bahwa air di Bumi berasal dari gunung berapi yang telah ada sejak masa awal pembentukan Bumi. Gunung berapi memuntahkan sejumlah besar uap air ke atmosfer. Ketika Bumi mendingin, uap tersebut dikembalikan lagi ke Bumi dalam bentuk air hujan di seluruh planet. Tapi itu bukan air yang benar-benar baru dalam artian bahwa air tersebut telah ada sebelum mencapai lautan dan keluar lagi untuk kedua kalinya. Gunung berapi pada dasarnya hanya mendaur ulang air dari bebatuan yang meleleh di dalam mantel bumi. Jadi pertanyaan berikutnya adalah dari mana asal uap air yang dikeluarkan gunung berapi?

Asal Air di Planet Bumi dari Komet dan Asteroid?
Komet dan asteroid adalah bebatuan yang selamat dari masa-masa awal kekacauan pembentukan Tata Surya. Komet dan asteroid merupakan bagian penting yang menyimpan sejarah pembentukan Tata Surya. Selama sejarah keberadaan Bumi, banyak asteroid saling bertubrukan yang membuatnya menyimpang dari jalur orbit mereka dan mendarat di planet kita sebagai meteorit.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah menganalisis meteorit tersebut dan menentukan usia mereka melalui pengukuran radioaktif. Dan karena meteorit terbentuk pada saat yang sama dengan planet kita, mereka memberikan gambaran usia Bumi. Yaitu berumur sekitar 4,5 miliar tahun. Asteroid dan komet masih banyak terdapat di luar sana. Asteroid dan komet mungkin juga menjelaskan asal-usul air di planet kita.

Banyak ilmuwan mengatakan air di planet kita berasal dari luar angkasa. Komet, yang terdiri dari gas beku, bisa menghujani bumi dengan air tanpa henti selama masa-masa awal. Memberikan air pada planet kita dari es yang terdapat pada komet. Namun hal itu tergantung pada ukuran komet. Partikel es dalam komet berukuran kecil dan akan hilang menguap saat memasuki atmosfer bumi.

Kandungan Air Dalam Komet
Para peneliti mencoba untuk menentukan apakah air yang terkandung dalam komet terdiri dari bahan yang sama seperti air di planet kita. Kita tahu lautan Bumi mengandung campuran air normal, H2O, dan air berat, HDO, yang meliputi deuterium, bentuk hidrogen yang dua kali lebih berat hidrogen normal.

Namun mempelajari jenis air yang ada dalam komet tentunya sangat sulit. Tergantung seberapa dekat komet tersebut dengan planet kita karena orbit komet berada pada Sabuk Kuiper, wilayah terluar Tata Surya. Namun pada tahun 1986, pesawat ruang angkasa Eropa Giotto memiliki jarak yang dekat dengan Komet Halley, yang berjarak 61 juta kilometer dari Bumi. Salah satu cara kita menganalisa sampel komet adalah dengan menerbangkan spektrometer melalui sisa-sisa yang ditinggalkan oleh komet. Dan kita dapat mengukur gas yang sangat akurat dengan cara ini. Penelitian telah dilakukan pada Komet Halley. Air Komet Halley ternyata mirip dengan air di Bumi. Namun, komet-komet lain yang telah dianalisis sejauh ini memiliki jumlah air berat (HDO) dua kali lebih banyak daripada air berat yang ada di lautan kita.

Kita tahu sekarang, dengan melihat senyawa lain dalam komet, bahwa tidak semua komet memiliki jenis air yang sama. Jadi kita tidak tahu apakah Komet Halley mewakili kondisi semua komet. Komet paling banyak dipelajari sejauh ini berasal dari Sabuk Kuiper, yang terletak di luar tata surya. Jadi kemungkinan besar mereka tidak terlibat dalam proses pembentukan Planet bumi. Tapi Gemini North Telescope, di Hawaii, baru-baru ini menemukan komet di tempat yang lebih dekat dengan Bumi, yaitu pada sabuk Asteroid terletak antara Mars dan Jupiter. Yang merupakan komet berisi es yang mungkin memiliki air sama dengan Bumi, karena mereka semua terbentuk di Tata Surya bagian dalam, yang lebih dekat ke Matahari. Terlebih lagi, bukti-bukti baru yang mengejutkan menunjukkan bahwa komet tidak saja mengirimkan air ke Bumi, mereka juga mungkin membentuk planet kita dengan unsur-unsur penting pembentuk kehidupan. Asal usul kehidupan. Hal ini merupakan salah satu pertanyaan paling membingungkan dan kontroversial tentang Planet kita.

Dari Mana Awal Kehidupan di Bumi?
Pada 3,9 miliar tahun yang lalu, atmosfer Bumi terdiri dari karbon dioksida, uap air, sedikit nitrogen, tapi tidak ada oksigen. Apakah kehidupan primitif bisa bertahan di lingkungan seperti itu? Para ilmuwan tidak memiliki bukti kuat bahwa ada kehidupan 4,3 miliar tahun yang lalu, tapi kemudian mereka berpikir bahwa kondisi itu dimungkinkan.

Fosil tertua di Bumi hanya berusia antara 3,7-3,9 juta tahun yang lalu. Beberapa ilmuwan percaya bahwa kehidupan primitif berkembang di kolam atau danau kuno. Di sana, bahan kimia atmosfer dan energi membentuk sup primordial asam amino, unsur-unsur penting dari kehidupan. Tapi, bisakah unsur-unsur penting datang dari tempat lain? Mungkin dari obyek luar angkasa? Meteorit mengandung bahan-bahan organik, termasuk asam amino. Mereka dibentuk entah bagaimana dalam sistem surya sebelumnya. Jadi ada penyampaian materi organik dari angkasa. Tapi, jika asteroid dan komet memberikan unsur-unsur penting kehidupan ke Bumi melalui ruang angkasa, bagaimana mereka bisa bertahan dari dampak tumbukan dan gesekan dengan atmosfer Bumi karena kecepatan tinggi?

Komet dan asteroid mungkin membawa unsur-unsur penting asal usul kehidupan ke permukaan Bumi. Dampaknya mungkin membuat lingkungan permukaan di Bumi yang jauh lebih menguntungkan bagi berkembangnya kehidupan. Percobaan-percobaan para ilmuwan menunjukkan bahwa meteorit mengirimkan senyawa karbon primitif ke Bumi. Beberapa dari senyawa ini mungkin telah menghasilkan unsur-unsur penting yang diperlukan untuk bentuk kehidupan. Tetapi penelitian lebih lanjut masih sangat diperlukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Glaxy Zone Urang-kurai